Memperingati Coral Triangle Day 2017 dengan Stop Sampah Plastik

Rabu, Juni 21, 2017

Pantai Sanggar - Tulungagung, Jawa Timur

Pantai Gemah - Tulungagung, Jawa Timur

Pantai Pasir Putih Karanggongso - Trenggalek, Jawa Timur 

Apa sih yang terlintas di benak kamu saat melihat tiga foto di atas? Tepi pantai yang bersih kah? Pantai dengan laut yang bebas dari sampah kah? Atau... Malah tiba-tiba terserang virus 'need vitamin sea'? Hehehe...

Foto-foto tersebut aku ambil saat mengunjungi daerah Jawa Timur. Tiga pantai tersebut adalah Pantai Sanggar, Pantai Gemah dan Pantai Pasir Putih Karanggongso.
Di sana, pantainya memang bersih. Tapi tiga pantai itu hanyalah beberapa contoh dari sekian banyak pantai-pantai bersih yang ada di Indonesia. Masih banyak pantai yang lebih bersih dengan pemandangan bawah lautnya yang lebih cantik di Indonesia.
Tapi... jangan salah, tak sedikit juga loh pantai di Indonesia yang kotor dan kumuh oleh sampah, terutama sampah plastik. Aku pribadi sebenarnya nggak suka jalan-jalan di pantai yang udah kotor dengan sampah-sampah plastik berserakan, botol bekas minuman berhamburan sampai limbah-limbah pabrik berceceran. Terkadang kalau lagi jalan-jalan di pantai dan nemu satu dua atau tiga sampah aku bisa pungut, tapi kalau udah bertebaran kayak foto di bawah ini, walaah nggak sanggup deh mungutinnya kalau sendirian. Huhuhu :(

Kuta - Bali | Source : www.mongabay.co.id
Oh ya, kamu tahu nggak sih kalau ternyata Indonesia ada di urutan kedua terbesar sebagai negara penyumbang sampah plastik di laut loh. Duh... Itu bukan sebuah prestasi yang membanggakan, ya.


Lewat postingan ini, aku mau berbagi cerita tentang acara yang baru saja diselenggarakan Jumat, 16 Juni 2017 lalu. Acara ini erat hubungannya sama apa yang udah aku bahas di awal, tentang pantai, laut dan sampah. Acara ini adalah Coral Triangle Day 2017.


Sebenarnya apa sih acara Coral Triangle Day itu? Seberapa penting acara itu? Apa hubungannya sama pantai dan laut yang kotor? Atau sama laut yang bersih?


Sebelumnya aku mau jelaskan sedikit tentang Coral Triangle atau Segitiga Terumbu Karang. Coral Triangle adalah kawasan yang kaya akan terumbu karang dan spesies lautnya. Kawasan ini mencakup enam negara yaitu Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste, Filipina dan Kepulauan Solomon. Menurut WWF, Coral Triangle memiliki 600 spesies terumbu karang, sekitar 2500 spesies ikan dan juga memiliki 6 dari 7 spesies penyu laut yang ada di dunia. Bayangin aja, betapa luar biasanya negara-negara maritim tersebut ya. 



Raja Ampat - Papua | Source : www.indonesiakaya.com
Raja Ampat - Papua | Source : www.indonesiakaya.com
Raja Ampat - Papua | Source : www.indonesiakaya.com

Coral Triangle Day atau CT Day itu sendiri adalah acara tahunan yang dirayakan setiap tanggal 9 Juni dan bersamaan dengan World Ocean Day atau Hari Laut Dunia (dirayakan tanggal 8 Juni). CT Day terbuka bagi siapapun yang peduli akan masalah konservasi, perlindungan dan pelestarian laut terutama di Coral Triangle. Dari keprihatinan terhadap Indonesia yang menjadi salah satu negara penyumbang sampah terbesar dan polusi plastik di lautan yang makin hari makin meningkat, tema "Curbing Marine Debris - Reduce Your Plastic Waste" diangkat pada CT Day tahun ini. CT Day mengkampanyekan #SayNo2Plastic dengan serangkaian acara di berbagai wilayah seperti pembersihan pantai dan laut, diskusi edukatif, pameran, festival film kelautan, sampai bazaar.


Di Jakarta, para pecinta lingkungan bersama-sama dengan Change.org Indonesia dan CTICFF juga nggak mau ketinggalan untuk merayakan Coral Triangle Day 2017 lewat acara diskusi bertema "Selamatkan Laut Kita, Stop Sampah Plastikmu" di Goethe Institute, Menteng, Jakarta.

Acara yang dimoderatori oleh Dayu Hatmanti (Miss Scuba International 2011) itu menghadirkan para ahli dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenkomar), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta beberapa LSM pemerhati lingkungan. Ada juga Hamish Daud yang dikenal sebagai aktor dan presenter serta Trinity, seorang penulis buku dan traveler.


Pemutaran film tentang kondisi di beberapa wilayah akibat pencemaran sampah juga dilakukan di acara CT Day ini. Pemutaran film ini memberi gambaran bahwa ternyata di seluruh dunia juga memiliki masalah yang sama, yakni pencemaran sampah.



Setiap tahunnya ada banyak sekali sampah terutama sampah plastik yang membuat laut tercemar. Menurut Bapak Zulazmi, Deputi Direktur Indonesia, Timor Leste dan ASEAN GIZ, tak tanggung-tanggung jumlahnya bisa lebih dari 12 juta ton. Asal sampah-sampah tersebut dari darat dan pastinya berujung ke laut. Dari jumlah tersebut sampah-sampah itu menyebar, ada yang mengapung di laut, berada di dasar laut dan mengotori pantai. Hal itu tentu saja dapat mengganggu ekosistem perairan seperti mangrove, terumbu karang, ikan-ikan dan biota laut lainnya. Sebab kandungan dari sampah plastik itu beracun serta berbahaya.






Di acara CT Day tersebut juga hadir Jamaliyah yang tampil membacakan isi suratnya. Surat tersebut pernah membuat Menteri Kelautan dan Perikanan, Ibu Susi Pudjiastuti terharu. Jamaliyah merupakan anak asal Pulau Putri Bawean, Gresik yang menjadi juara satu Lomba Aksi Menulis Surat Untuk Ibu Menteri di tahun 2015. Dalm suratnya, Jamaliyah menceritakan kehidupan sehari-hari bersama orangtuanya di Bawean yang sering pergi melaut dan makan hasil laut tangkapannya. Jamaliyah juga menuturkan kalau orang di Bawean udah nggak lagi pakai bom untuk menangkap ikan karena lama kelamaan pasti akan merusak laut dan isinya. Dia juga bercerita tentang prestasi dan cita-citanya yang ingin menjadi guru agar bisa mengajarkan cinta lingkungan khususnya laut kepada anak-anak. Mulia sekali, ya?
Aku juga setuju dengan Jamaliyah, lebih baik menangkap ikan di laut dengan cara yang aman dan tidak merusak kehidupan laut, meskipun cara tersebut bukan merupakan cara yang praktis. 
Kalau mau tahu isi suratnya bisa dilihat di artikel Portal Berita Gresik ini : Ini Isi Surat Jamaliyah yang Bikin Menteri Susi Menangis 


Setelah itu ada juga atraksi musik perkusi oleh Batutara Percussion. Uniknya, performance mereka menggunakan alat musik dari barang-barang bekas yang didaur ulang seperti drum bekas, panci dan wajan bekas. Seru sekali! Menurutku mereka kreatif banget mengolah sampah dan bisa memanfaatkannya menjadi alat musik. Bisa dicontoh nih. Daripada menjadi sampah yang makin menggunung, lebih baik didaur ulang.



Di tengah acara kami semua dikagetkan oleh kemunculan makhluk-makhluk laut di panggung. Ada paus, terumbu karang dan cumi-cumi. Ternyata mereka adalah boneka maskot yang kemudian mengajak kami flashmob menari menggunakan lagu yang diciptakan oleh para nelayan di suatu daerah di Indonesia dengan gerakan-gerakan yang ada hubungannya dengan melestarikan laut. Hihi... Lucu sekali gerakannya, lumayan siang-siang kan jadi nggak ngantuk.






Acara berlanjut dengan bincang-bincang santai bersama Bapak Aryo Hanggono perwakilan dari KKP, Ibu Nani perwakilan dari Kemenkomar, Bapak Ujang Solihin perwakilan dari KLHK, Hamish Daud dan Trinity. Mereka membahas isu-isu terkait polusi plastik di laut, pengurangan sampah plastik sampai pengalaman serta kegiatan di dunia kelautan yang seru-seru banget.


Lebih lanjutnya Bapak Ujang Solihin mengatakan bahwa di Indonesia sendiri jumlah kantong plastik yang sudah digunakan oleh masyarakat mencapai 11 juta lembar per tahun. Beliau menjelaskan mengenai aturan kantong plastik berbayar yang sudah pernah diujicobakan oleh KLHK pada tahun lalu kepada masyarakat Indonesia dan membawa dampak positif yaitu penurunan konsumsi kantong plastik oleh masyarakat sampai 50%. Hal ini akan terus dilanjutkan dan diterapkan secara merata kepada semua pasar modern dan pasar tradisional. Selain itu, pembatasan alat makan sekali pakai juga akan diterapkan. "Draftnya sudah ada, hanya tinggal menunggu disahkan oleh Menteri KLHK", kata Bapak Ujang.


Bapak Aryo Hanggono juga menuturkan kalau pemilahan sampah serta pengolahannya memang harus dimulai dari darat dulu. Kesadaran dari masyarakat itu sendiri yang sangat penting.



Hamish Daud juga ikut berbagi pengalaman dan kegiatannya di dunia kelautan. Ternyata aktor yang bermain dalam film 'Trinity, The Nekad Traveler' ini memang sudah dekat dan cinta dengan laut sejak kecil. Tak terhitung sudah berapa seringnya Hamish mengeksplorasi laut. Dia juga menuturkan keprihatinannya mengenai cara-cara penangkapan ikan yang membahayakan kehidupan bawah laut dan bersemangat sekali membahas isu polusi plastik di laut Indonesia.



Trinity, seorang traveler dan penulis buku 'The Naked Traveler' yang sudah mengunjungi 80 negara dan juga beberapa provinsi di Indonesia juga ikut sharing pengalamannya saat melancong. Dia pernah bertemu dengan orang-orang dari Industri Pariwisata yang membuang sampah dengan enaknya ke laut. Menurutnya penyebab utama masalah ini adalah kurangnya kesadaran dan kurangnya sanksi yang diberikan. Penulis buku traveling yang buku-bukunya masuk sebagai jajaran bestselling nasional ini juga mengatakan mungkin para pelaku industri pariwisata yang sudah berhasil mengelola sampah dengan baik bisa diberikan reward seperti seperti pengurangan pajak dan lain sebagainya.


Nggak terasa perbincangan tersebut sudah mendekati waktu berbuka puasa. Lalu Acara CT Day 2017 di Goethe Institute pun diakhiri dengan pemberian penghargaan kepada pembicara dan berbuka puasa bersama.





Dari acara ini aku banyak dapat fakta mengenai laut dan berharap kita semua semakin sadar kalau masalah sampah bukan masalah yang bisa dianggap remeh. Saat ini sampah sudah menjadi suatu ancaman, bukan hanya bagi laut tapi juga darat. Betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Karena kekayaan alam dan sumber daya alam juga akan jadi bekal di masa depan untuk anak cucu kita kelak. Kalau bukan dimulai dari diri sendiri, lalu siapa lagi yang akan mulai? Maka dari itu, lakukan apapun yang kita bisa mulai dari sekarang. Jangan hanya berdiam diri, karena cara sederhana pun ternyata bisa membawa pengaruh besar. Bisa dimulai dengan kurangi penggunaan plastik dan alat makan yang sekali pakai, membiasakan diri untuk bawa botol minuman yang bisa dipakai berkali-kali, kalau sedang belanja usahakan bawa sendiri canvas bag yang ramah lingkungan supaya nggak perlu lagi pakai plastik, selalu ingat untuk menjaga kebersihan di setiap tempat wisata yang kita kunjungi, ingatkan juga orang-orang di sekitar kita untuk membatasi penggunaan plastik dan jangan buang sampah sembarangan, mencoba menerapkan konsep Reduce, Reuse, Recycle dan satu lagi... kita harus terus menyuarakan masalah ini dan dipraktekkan agar kita bisa menciptakan perubahan bagi lingkungan.


Aku sendiri pun belum bisa berbuat banyak untuk lingkungan. Tapi udah beberapa bulan ini aku mencoba mengikuti peraturan kantung plastik berbayar. Aku udah mulai membatasi penggunaan kantung plastik kalau belanja dan udah mulai membiasakan bawa canvas bag kalau belanjanya lagi banyak. Aku berfikir benar juga ya, dengan begini pasti bisa mengurangi sampah plastik. Oh iya, kalau lagi jalan-jalan aku nggak pernah kelupaan buat foto-foto. Kalau lagi sesi foto-foto, kadang suka ada satu atau dua sampah kecil yang masuk di frame. Nah karena aku nggak suka sama background foto yang agak-agak bocor alias nggak clean, alhasil kalau ada sampah yang bisa aku singkirkan ya aku pungut dulu, aku taruh tas dan aku bawa pulang aja. Yang penting hasil fotoku clean. Hehehe. Dan hal sederhana lainnya yang bisa aku lakukan lagi adalah menyuarakan masalah ini dan mengajak kalian untuk lebih peduli akan masalah sampah plastik.

Ayo sama-sama jaga lingkungan kita!












See You On My Next Post!

With love,







You Might Also Like

44 comment

  1. Miris kalau Indonesia jadi penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia. Apalagi sampah plastik termasuk kategori sampah yg tidak bisa terurai. Bisa gawat buat terumbu karang Indonesiakalau kita nggak menumbuhkan kesadaran dam kecintaan terhadap alam khususnya laut Indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Sedih banget yaa. Indonesia termasuk konsumtif banget dalam masalah plastik. Kalau dibiarin lama kelamaan ngerusak ekosistem kalau dari kitanya ga ada perubahan :(

      Hapus
  2. Wah kita ada di acara yang sama, Mba. Iya dari acara ini kita makin paham ya untuk sama2 menjaga lingkungan, termasuk laut, dari limbah plastik. Mba, saya boleh izin pasang foto terakhir blogger vlogger di blog saya ya, dg mencantumkan nama blog mba �� saya ga punya foto yg rame2 itu ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba. Iya bermanfaat sekali acaranya.

      Oiya.. itu yang foto terakhir yang rame2 aku dapet dari mba dhenok change org kok. kalo mbak mau pakai gapapa.

      Hapus
  3. Coral Triangle Day ini harusnya bukan dirayakan cuma sesekali aja, tapi harusnya dirayakan setiap hari. YE KAN? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Acara besarnya setiap tahun nah prakteknya setiap saat :D

      Hapus
  4. ya ampun miris banget ya. Emang kadang sedih sama kesadaran akan kebersihan laut indonesia, bahkan orang indonesia sendiri yang melakukannya. Hikz semoga kita sama2 berubah ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang bikin miris adalah Indonesia lagi ada di posisi kedua sebagai penyumbang sampah terbesar loh bayangin aja :(

      Hapus
  5. Bbrp waktu lau sempet diskusi jgdi di sebuah grup, emang miris dgn sampah2 itu ya?
    Blm lagi terumbu karang pas diving suka dipegang2 gtu, bahkan guidenya mengijinkan, tentu saja kan menciptakan budaya gk bagus dan bisa merusak jg lama2
    Moga makin banyak turis (terutama domestik) yg menuadari pentingnya menjaga laut dengan acara2 seperti ini ya mbk TFS

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ya. Lebih baik sih jangan dipegang2 terumbu karangnya. Takutnya kita malah ngerusak atau gimana kan.

      Hapus
  6. Bener banget . Pantai di Jogja juga banyak sampah.. kadang mau kasih tau jangan buang sampah sembarangan ehhh malah orangnya kayak tersinggung gt

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin di setiap tempat wisata harus lebih banyak pengumumannya ya. Selain papan larangan mungkin juga ada speaker yg ngingetin terus akan larangan buang sampah sembarangan yg bunyi tiap sekian menit. Kayak di Monas. Tiap sekian menit ada suara suara dari speaker buat ingetin buang sampah pada tempatnya. Hehe

      Hapus
  7. Indonesia 2 penyumbang sampah terbesar? sedih bangettt :( kita negara kepulauan harusnya jd contoh yg baik. Mulai dari kita sendiri misal belanja tanpa kantong plastik. Smoga makin sadar masyarakat Indo untuk tdk buang sampah di kawasan pantai terutama plastik. dukung kampanye CT day!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap! Pemberlakuan kantong plastik berbayar sudah bagus yaa. Dan memang perlu kesadaran dari diri sendiri dulu mengenai perilaku buang sampah sembarangan.

      Hapus
  8. Paling sebel emang kl ngeliat sampah2 di tempat wisata. Sayang banget tempat wisatanya udah bagus eh dirusak sm turisnya. Moga aja kesadaran kita meningkat ya supaya gak buang sampah sembarangan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa semoga kesadaran kita dan juga masyarakat semakin meningkat. Ga hanya perilaku buang sampah sembarangan tapi semua kegiatan yg bisa membahayakan kelestarian alam.

      Hapus
  9. Yes, semuanya mulai dari diri sendiri. Alam Indonesia itu kaya banget, tapi perilaku manusianya seringkali gak menghargai kekayaan yang jelas-jelas nyata ada di depannya. Ya kayak masalah di atas, gak ada bangga-bangganya ih jadi penyumbang sampah laut kedua terbesar mah. Belum lagi masalah kebakaran hutan, padahal hutan Indonesia itu semacam jantung dunia. Dan masih banyak lagi yang lainnya. Semoga kita bisa terus menyadarkan diri sendiri akan pentingnya alam sekitar. Dengan gitu, kita bisa menularkan kebiasaan baik ke orang-orang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Masalah alam kalo ditelaah lagi ternyata masih banyak ya. Sampah, polusi laut, kebakaran hutan, penebangan liar. Kita yang waras ya memang harus lebih aware dengan masalah ginian dan saling mengingatkan juga.

      Hapus
  10. Huhuhu jadi ingat beberapa waktu lalu nonton video di IG ada paus terdampar dab pas dibelah semua perutnya isi sampah..
    Sedihhh..
    Dan baca blog ini tambah sedih tahu banyak smapah di Indonesia. Gerakannya baguss yahh.
    Mari selamatkan lingkungan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang di Norwegia bukan?
      Kasihan pausnyaa. Huhu

      Trus kan sampai ada replika paus mati dengan isi sampah sebagai pengingat dan sebagai campaign juga.

      Iyaa ayo sama sama bergerak buat menciptakan perubahan. Ya walaupun ga bisa cepet teratasi masalah sampahnya (karena udah buanyaaaak banget kan) minimal bisa mengurangi. Ya kaan

      Hapus
  11. Kalau masalah sampah, memang harus dimulai dari diri kita sendiri. Baru kemudian bersama-sama menjaga dan merawat lingkungan, sehingga menjadi kebiasaan kita sehari-hari.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Dimulai dari diri sendiri dulu. Kalo udah kebiasaan ga buang sampah sembarangan kan nanti bisa menular ke orang orang lain yg masih buang sampah sembarangan

      Hapus
  12. Seriously, Indonesia penyumbang smaoah k2 didunia?? Sedih banget dengernya.
    Aku suka laut, meskipun tumbuh didaerah pedesaan yg jauh dr laut. Soal buang sampah pada tempatnya dan tidak sembarangan bner2 harus dimulai dr diri sendiri dan secepat mungkin.
    Semoga kita cepat tersadar dampak dr sampah ini dan lingkungan menjadi bersih agar habitat ikan dan terumbu karang dilaut juga tsk tercemar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaa miris ya dengernya.

      Dulu waktu masih kecil aku juga kadang masih suka buang sampah sembarangan. Hehe. Ya mungkin bocah masih belum paham paham amat. Dan akhirnya selalu diingetin sama orangtua. Lama lama jadi sadar kalau buang sampah sembarangan itu bakal banyak dampak negatifnya buat lingkungan dan pastinya buat diri sendiri kan. Akhirnya sampe sekarang malah jadi sebel kalo liat orang buang sampah sembarangan.

      Hapus
  13. Liat foto pantai yang banyak sampahmya gitu sedih banget rasanya.. jangankan di pantai di jalanan aja orang2 masih banyak banget yang suka buang sampah seenaknya yah.. aduh itu ketemu babang hamish daud juga hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa ada babang hamish huahaha


      kalau soal kesadaran buang sampah pada tempatnya memang kudunya dari diri sendiri sih. Kalau diri sendiri udah dasarnya apatis yaa susaah

      Hapus
  14. Mendisiplinkan diri membagi sampah juga penting banget. Maksudnya kan jg baik, supaya sampah jenis tertentu bisa langsung direcyle. Enggak nyusahin pemulungnya juga.

    Sama menggerakkan Bank Sampah di tiap desa, biar sampah yg dibuang bs jadi manfaat. Di beberapa desa di Jogja udah banyak ada Bank Sampah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iya bagus juga itu ide Bank Sampah ya. Jadi daripada dibuang, mending direcycle yg masih bisa. Udah banyak jg sih ya kerajinan tangan dari sampah yang lucu2 dan bernilai jual tinggi.

      Hapus
  15. Iya pantai Kuta kotor banget sedih ya :(
    Libur lebaran kemarin gue ke pantai Carita, Man. Awal dateng liat pantainya bersih, siangan dikit udah banyak sampah di pantainya. Kesel... Padahal kalo bukan kita yang ngejaga, siapa lagi coba? :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kadang wisatawan juga pada seenaknya sih buang sampahnya. Geregetan. Gue kalo gak nemu tempat sampah kadang suka gue untel2 lagi trus masukin tas dulu sampe nemu tempat buat buang sampahnya. Haha

      Hapus
  16. Tas hitznya mana? Kok gak dipake? Wkwkwk

    BalasHapus
  17. Acaranya bagus nih. Penting juga. Tempo hari pernah main ke pantai di pacita. Dan bersih banget. Asik main di pantai bersih gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Seneng banget kalo main di pantai yg masih bersih. Pacita itu di mana bang? Pacitan maksudnya? Eh itu typo engga sih? Haha

      Hapus
  18. Seneng kalau ada yang masih mau peduli dengan lingkungan seperti acara CT day ini.

    Semoga makin banyak masyarakat Indonesia yang paham akan pentingnya menjaga kebersihan.
    Karena dalam Islam pun, Kebersihan adalah sebagian dari Iman.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya harus banyak yang peduli dengan lingkungan karena kan demi kelangsungan hidup kita kita juga ya nantinya.

      Hapus
  19. Klo melihat dari banyaknya jumlah sampah plastik sungguh mengkhawatirkan. belum lagi kebiasaan kita yang suka membuang sampah sembarangan. kesian kalau dimakan sama makhluk laur seperti penyu. bisa saja dia jadi mati :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. udah ada kejadian loh kak yang ada paus mati di norwegia dan beberapa pantai di eropa. begitu dibelah isi perutnya isinya banyak banget sampah plastik, kan kasihan

      Hapus
  20. Kasihan banget ya mbak, kalau sampah-sampah itu bertaburan di pantai yang cantik itu. Keren kegiatannya mbak, semoga kita semakin sadar akan pentingnya menjaga pantai.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kasihan kalau membahayakan biota laut. lama lama binatang di laut punah nantinya. memang perlunya kesadaran dari diri sendiri dulu mengenai masalah sampah ini

      Hapus
  21. wah,kotor bener tuh sampah,

    menyebalkan sekali

    BalasHapus
  22. wahh sayang banget ya, sekarang bahkan di tempat wisatapun sampah sampai berserakan seperti itu..

    BalasHapus
  23. heran, kenapa masih banyak aja turis yang ke kuta padahal jelas banyak banget sampah yang bikin liburan jadi gak asik. tapi ya pelan-pelan semoga acara-acara seperti ini dan sejenisnya bisa mengubah pola hidup masyarakat biar bisa hidup lebih bersih.

    BalasHapus

Like on Facebook Page

Part Of

Jakarta Beauty Blogger Blogger Perempuan Indonesian Female Bloggers DASY.mal Warung Blogger Mama Daring