Masyarakat Adat dengan Beragam Tradisi dan Budaya

Jumat, Agustus 19, 2022

Hai teman-teman. Sudah mulai banyak yang traveling lagi ya. Sudah pada liburan ke mana aja nih? Btw... Siapa yang kalau lagi traveling suka belanja oleh-oleh produk lokal hasil daerah? Paling suka belanja apa? Makanan, produk fashion, kerajinan tangan, buah-buahan, kain tradisional? Produk-produk lokal Indonesia tuh unik-unik dan kreatif ya.
Indonesia menjadi urutan kedua sebagai negara yang paling beragam di dunia. Indonesia bikin bangga karena beragam sekali tradisi, budaya dan hasil bumi yang bahkan di negara lain enggak punya.
Salah satu yang beragam di Indonesia tuh Masyarakat Adat kita, dengan keragaman tradisi dan budaya-nya. Apakah ada diantara teman-teman yang senang mengunjungi masyarakat suatu daerah untuk mempelajari tradisi dan budayanya?

Seminggu yang lalu, aku bersama teman-teman #EcoBloggerSquad 2022 join Online Gathering dan mengenal lebih dalam lagi mengenai Mayarakat Adat bareng sama Rumah AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara). Bareng sama Kak Mina Setra selaku Deputi IV Sekjen AMAN Urusan Sosial dan Budaya, kami diskusi dan sharing-sharing mengenai Masyarakat Adat. Seru!

Mengenal Masyarakat Adat

Tapi sebetulnya siapa sih Masyarakat Adat itu? AMAN mempadankan terminologi “Indigenous Peoples” - yang dipakai secara global - sebagai “Masyarakat Adat.” Masyarakat Adat adalah kelompok masyarakat yang memiliki sejarah asal-usul dan menempati wilayah adat secara turun-temurun. Masyarakat Adat memiliki kedaulatan atas tanah dan kekayaan alam, kehidupan sosial-budaya yang diatur oleh hukum adat, dan lembaga adat yang mempertahankan keberlanjutan kehidupan Masyarakat Adat sebagai komunitas adat. (aman.or.id)
sumber : aman.or.id
Ada empat warisan leluhur atau asal-usul sebagai pembeda antara Masyarakat Adat dan kelompok masyarakat lainnya, yaitu:
identitas budaya yang sama, mencakup bahasa, spiritualitas, nilai-nilai, serta sikap dan perilaku yang membedakan kelompok sosial yang satu dengan yang lain.
sistem nilai dan pengetahuan, mencakup pengetahuan tradisional yang dapat berupa pengobatan tradisional, perladangan tradisional, permainan tradisional, sekolah adat, dan pengetahuan tradisional maupun inovasi lainnya.
wilayah adat (ruang hidup), meliputi tanah, hutan, laut, dan sumber daya alam (SDA) lainnya yang bukan semata-mata dilihat sebagai barang produksi (ekonomi), tetapi juga menyangkut sistem religi dan sosial-budaya.
hukum adat dan kelembagaan adat aturan-aturan dan tata kepengurusan hidup bersama untuk mengatur dan mengurus diri sendiri sebagai suatu kelompok sosial, budaya, ekonomi, dan politik.

Jika mengacu pada Deklarasi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hak-hak Masyarakat Adat, karakteristik penanda Masyarakat Adat, antara lain identifikasi diri (self-identification); keberlanjutan sejarah (sebelum diinvasi oleh kekuatan penjajah atau kolonial); penduduk asal (sejarah); hubungan spiritual dengan tanah dan wilayah adat; identitas yang khas (bahasa, budaya, kepercayaan); serta sistem sosial politik dan ekonomi yang khas.

Sejak awal, Indonesia telah mengakui keberadaan Masyarakat Adat lewat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Pengakuan dan penghormatan terhadap Masyarakat Adat, tercantum di dalam Pasal 18B ayat (2) dan Pasal 28I ayat (3).
Negara mengakui dan menghormati kesatuan-­kesatuan masyarakat hukum adat serta hak-­hak tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-­undang.” UUD 1945 Pasal 18B ayat (2)
“Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban.” UUD 1945 Pasal 28I ayat (3)

Masyarakat Adat, Kaya Tradisi dan Budaya

sumber : aman.or.id


Masyarakat Adat kaya akan tradisi dan budaya. Mereka pintar menghasilkan produk-produk budaya yang unik dan kreatif. Sebut saja kain tenun, anyaman, tas rotan, hasil olahan pangan dari hasil hutan yang tidak hanya lezat tapi juga bergizi karena kebanyakan produknya dibuat dari bahan yang organik, contoh produknya antara lain seperti selai, tepung, kopi, dan lain-lain. Produk-produk tersebut dijual dan itu menjadi sumber penghasilan bagi mereka. Maka itu dengan membeli, memakai atau mengkonsumsi produk-produk hasil olahan Masyarakat Adat, berarti kita udah bantu melestarikan alam lho.

Masyarakat Adat juga berperan penting dalam pertanian, kegiatan berladang, kebun organik, makanya kita bisa punya supermarket hasil hutan yang berlimpah. Sebenarnya mereka lah justru yang menjaga dan mengelola hutan dengan bijaksana tanpa keserakahan namun tetap pada aturan-aturan adat yang berlaku. Hutan dan Masyarakat Adat sejatinya tidak bisa dipisahkan. Mereka mengambil secukupnya dari hutan, karena mereka memikirkan anak dan cucu di masa depan dan mereka juga berfikir bahwa itu merupakan warisan leluhur yang harus dijaga. Selain itu hutan juga punya peranan sangat penting bagi mereka, sama-sama membutuhkan dan saling menjaga. Hutan dan segala isinya merupakan penopang hidup mereka.


Masyarakat Adat selalu melindungi wilayahnya. Mereka juga merehabilitasi lahan yang rusak dan juga melakukan Gerakan Pulang Kampung. Gerakan Pulang Kampung dinisiasi oleh para pemuda adat dengan beberapa kegiatan atau program inspiratif seperti mendirikan sekolah adat, membangun sanggar-sanggar budaya, kegiatan pagelaran seni budaya, pembangunan konservatif pertanian, perkebunan, dan lain-lain.







Masyarakat Adat juga melakukan perlawan terhadap pihak-pihak yang ingin menggusur wilayah mereka. Namun itu malah membuat mereka di-kriminalisasi. 

Saat ini keberadaan masyarakat cukup terancam. Jangan biarkan wilayah mereka dirampas dan digusur. Hentikan konflik yang terjadi antara Masyarakat Adat dengan para pemangku kekuasaan. Dukung dan suarakan #SahkanRUUMasyarakatAdat bersama Rumah AMAN!

You Might Also Like

3 comment

  1. Gerakan pulang kampung ngebantu banget utk regenerasi ilmu dan kebiasaan adat bagi yg lebih muda, tentunya ilmu yg di dpat dr tanah rantau akan memperkaya khasanah keilmuan di tempat asal

    BalasHapus
  2. Bener banget sih, kita harus banyak-banyak belajar dari masyarakat adat ini. Semoga kita bisa mengunjungi dan belajar langsung bersama mereka.

    BalasHapus
  3. Ngomongin masyarakat adat kok aku jadi pengen pulang kampung ya hihi. Selain pengen pulkam, juga pengen keliling mengunjungi masyarakat adat yang ada di Indonesia. Turut serta menjaga masyarakat adat menjadi sangat penting untuk kelestarian bumi.

    BalasHapus

Like on Facebook Page

Part Of

Jakarta Beauty Blogger Blogger Perempuan Indonesian Female Bloggers DASY.mal Warung Blogger Mama Daring